SISTEM PEREKONOMIAN YANG MEMPENGARUHI BISNIS
Setiap negara menggunakan sistem perekonomian yang berbeda,sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui dimana keberadaannya sehingga tau sikap atau indakan apa yang harus diambil supaya sesuai dengan perekonomian di Negara tersebut. Secara umum Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. berbagai macam jenis sistem ekonomi yang timbul seperti sistem ekonomi merkantilisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme, fasisme, dan demokrasi pancasila.
a)
Merkantilisme
Pengertian
merkantilisme adalah sebuah sistem dan teori ekonomi, yang diterapkan di benua
Eropa sekitar abad ke 16 sampai ke abad 18. Kata merkantilisme sendiri berasal
dari bahasa Inggris yakni “merchant” yang memiliki arti pedagang. Sistem
merkantilisme ini berupaya meningkatkan kekuatan ekonomi negara sendiri dengan
cara melemahkan kekuatan ekonomi negara pesaing. Dapat
dikatakan bahwa merkantilisme adalah suatu sistem ekonomi yang menyatakan bahwa
kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang
disimpan oleh negara tersebut dan begitu pentingya besarnya volume perdagangan
global.
Aset ekonomi atau modal negara dapat
digambarkan secara nyata dengan besarnya jumlah kapital (mineral berharga,
terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki negara tersebut.
Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara dalam mencapai tujuan dengan cara melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan cara mendorong ekspor ( dengan berbagai program dan insentif) dan mengurangi impor (pada umumnya dengan pemberlakuannya tarif yang besar). Negara yang menganut system perekonomian merkantilisme : Portugis, Spanyol, Romawi, Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Italia.
Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara dalam mencapai tujuan dengan cara melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan cara mendorong ekspor ( dengan berbagai program dan insentif) dan mengurangi impor (pada umumnya dengan pemberlakuannya tarif yang besar). Negara yang menganut system perekonomian merkantilisme : Portugis, Spanyol, Romawi, Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Italia.
b)
Kapitalisme
Secara umum, pengertian kapitalisme adalah suatu
sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh kepada setiap orang untuk
melakukan kegiatan ekonomi seperti memproduksi barang, menjual barang,
menyalurkan barang, dan kegiatan perekonomian lainnya untuk mendapatkan
keuntungan.
Ada juga yang menjelaskan arti kapitalisme adalah
suatu sistem ekonomi dan politik di mana perdagangan dan industri suatu negara
dikendalikan oleh pemilik swasta demi keuntungan, bukan oleh pemerintah. Dengan
kata lain, dalam sistem kapitalisme, pemerintah hanya berperan sebagai pengawas
saja.
Pada sistem ekonomi kapitalisme setiap orang dapat
menentukan nasibnya sendiri dan bebas bersaing dalam kegiatan bisnis untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dalam hal ini, pemerintah berperan
sebagai pihak yang memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan ekonomi,
namun bisa juga tidak ada campur tangan dari pemerintah.
c) Komunisme
Sistem
ekonomi komunis adalah sistem ekonomi di
mana seluruh keputusan ekonomi dibuat oleh masyarakat secara bersama-sama. Di
dalam sistem ekonomi komunis, perbedaan kelas dalam masyarakat dihilangkan dan
masyarakat secara keseluruhan memiliki faktor-faktor produksi.
Istilah-istilah yang terkait dengan komunisme adalah proletar dan borjuis.
Proletar adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas sosial yang
lebih rendah, biasanya kelas pekerja. Sedangkan, borjuis adalah kelas sosial
yang dicirikan oleh kepemilikan modal. Dalam teori akademis kontemporer,
istilah borjuis biasanya mengacu pada kelas penguasa dalam masyarakat
kapitalis. Dalam teori Marxis, karakteristik dari kelas ini adalah kepemilikan
mereka atas alat-alat produksi.
Dalam sistem ekonomi
komunis, perekonomian diselenggarakan secara terpusat terencana atau
disebut juga sistem ekonomi komando. Sebagian besar ekonomi
direncanakan oleh otoritas pemerintah pusat. Ciri-ciri sistem ekonomi
komando adalah kepemilikan faktor produksi secara kolektif,
properti dimiliki oleh Negara, tingkat produksi ditentukan oleh Negara melalui
mekanisme perencanaan, dan harga diatur dan dikendalikan oleh pemerintah.
Sistem ekonomi komunis
sebenarnya bisa dilakukan secara teoritis semata. Dalam teori, semua keputusan
ekonomi diambil secara bersama-sama. Faktanya, keputusan-keputusan ekonomi
diwakilkan oleh pemerintah. Seringkali, negara yang menganut komunisme jatuh
menjadi negara-negara otoriter yang dikendalikan oleh sekelompok elit politik
yang tidak akuntabel, yang semakin menjauhkan dari cita-cita masyarakat komunal.
d) Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi
dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk
mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang
menguasai kepentingan hidup orang banyak. Yang dikuasai oleh negara seperti
air, listrik, telekomunikasi,gas,minyak,dan lainsebagainya.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
e) Facisme
Fasisme muncul dari
filsafat radikal yang muncul dari revolusi industri yakni sindikalisme.
Eksponen sindikalisme adalah George Sorel (1847-1922).
Para penganjur
sindikalisme menginginkan reorganisasi masyarakat menjadi asosiasi-asosiasi
yang mencakup seluruh industri, atau sindikat-sindikat pekerja. Mereka
menganjurkan agar ada sindikat-sindikat pabrik baja yang dimiliki dan
dioperasikan oleh para pekerja di dalam industri batu bara, dan begitu pula
halnya pada industri-industri lain.
Dengan demikian
sindikat-sindikat yang ada pada dasarnya merupakan serikat-serikat buruh akan
menggantikan negara. Dalam sistem ekonomi fasisme, pemerintah melakukan
pengendalian dalam bidang produksi, sedangkan kekayaan dimiliki oleh pihak
swasta.
Dalam praktik Fasisme
dan Komunisme adalah dua gejala dari penyakit yang sama. Keduanya sering
dikelompokkan sebagai sistem totaliter. Keduanya sama dalam hal pemerintahan,
yaitu kediktatoran satu partai.
f) Demokrasi Ekonomi
Sistem
ekonomi diIndonesia dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi yang merupakan Sistem
Ekonomi. Pada sistem ini, kegiatan produksi dilakukan oleh semua, untuk semua,
dan dibawah pimpinan atau kepemilikan oleh anggota-anggota masyarakat.
Sistem Demokrasi Ekonomi terkait
erat dengan pengertian kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Istilah kedaulatan
rakyat itu sendiri biasa dikembangkan oleh para ilmuwan sebagai konsep filsafat
hukum dan filsafat politik. Sebagai istilah, kedaulatan rakyat itu lebih sering
digunakan dalam studi ilmu hukum daripada istilah demokrasi yang biasa dipakai
dalam ilmu politik. Namun, pengertian teknis keduanya sama saja, yaitu
sama-sama berkaitan dengan prinsip kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Sistem
demokrasi ekonomi adalah suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan
perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan
dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan
pengawasan pemerintah.
B. PERBEDAAN BISNIS YANG MENGEJAR KEUNTUNGAN DAN
TIDAK MENGEJAR KEUNTUNGAN
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Pemilik dari sebuah bisnis
mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan.
Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan saja. Bisnis yang hanya mengejar
keuntungan saja yaitu serangkaian usaha yang dilakukan oleh si pembisnis
tersebut yang menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan/laba demi
penghasilan untuk kebutuhan mereka. Contoh : Bisnis di bidang keuangan/
perbankan, asuransi, tekstil, dll. Sedangkan Bisnis yang tidak mengejar
keuntungan yaitu pembisnis yang menjual barang dan jasa guna untuk memberikan
manfaat produk yang mereka jual supaya produk tersebut bermanfaat bagi konsumen
yang membelinya dan tidak terlalu mementingkan seberapa besar keuntungan yang
mereka dapat, itulah yang dinamakan bisnis tidak mengejar keuntungan. Contoh :
Koperasi.
C. PERBANDINGAN
MASYARAKAT ZAMAN SEKARANG DENGAN ZAMAN DAHULU TENTANG PROFESI BISNIS
Pandangan masyarakat tentang profesi bisnis pada zaman
sekarang dan dahulu sangat berbeda. Pada
zaman dahulu masyarakat belum tertarik dengan profesi bisnis karena zaman zaman dahulu sebelum masyarakat
mengenal uang, jual beli dilakukan dengan sistem
barter. Lalu setelah mengenal uang, masyarakat melakukan jual beli menggunakan uang sebagai
alat tukarnya. Proses ini biasanya terjadi di sebuah tempat yang disebut Pasar. Proses jual beli
ini dilakukan dengan nyata, dalam arti penjual dan pembeli saling bertemu, dan pembeli juga dapat melihat barang
yang dijual secara langsung.
Tetapi sekarang banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnisdibandingkan dengan dahulu. Pada masa
lalu orang tua kita memandang sebelah mata terhadap
pekerjaan bisnis, karena bisnis belum dianggap sebagi profesi. Namun sekarang persepsi demikian telah
berlalu, sekarang masyarakat sudah tidak memandang rendah lagi, karena bisnis sudah diangkat menjadi profesi.
Sekarang profesi bisnis sudah
banyak di minati kaum muda. Mereka mulai memulai bisnis kecil dan mulai menanamkan jiwa entrepreneur. Kemajuan teknologi juga sangat mempengaruhi profesi bisnis.misalnya:dahulu masyarakat
masih melakukan profesi bisnis ini secara langsung
teteapi sekarang melalui e-commerce masyarakat dapat bertransaksi tanpaharus bertemu langsung. Apalagi sekarang banyak sekali bisnis yang
mudah dilakukan seperti bisnis
dagang pakaian, sepatu, acessoris, dll secara online
Referensi :
Komentar
Posting Komentar