PENGERTIAN PASAR DAN JENIS-JENIS PASAR , MAKNA E-COMMERCE, UNSUR UNSUR WIRASWASTA



Gambar terkait


A. PENGERTIAN PASAR

Secara umum pasar adalah keseluruhan permintaan dan penawaran barang, jasa atau factor produksi tertentu. Biasanya pasar dibedakan pengertian pasar dalam arti sempit dan pengertian pasar dalam arti luas. Pengertian pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana pada umumnya barang atau jasa diperjualbelikan. Sedangkan pengertian pasar dalam arti luas pasar adalah proses dimana pembeli dan penual saling berinteraksi untuk menentukan an menetapkan harga jual.

B. JENIS – JENIS PASAR

1)    Pasar konsumen

Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk di konsumsikan, bukan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Yang termasuk kelompok ini adalah pembeli individual/pembeli rumah tangga ( non bisnis )
Apa yang dibeli ? barang dan jasa konsumsi.
Mengapa membeli ? untuk memuaskan kebutuhan. Sedangkan timbulnya kebutuhan disebabkan oleh beberapa factor yakni : perkembangan fisik, social, ekonomi, dll
Siapa yang membeli ? satu, beberapa orang, atau mereka yang berada dalam suatu kelompok yang disebut unit pengambilan keputusan, keputusan, yang terdiri dari :
a)    Initiator yakni orang yang pertama kali mempunyai ide untuk membeli produk.
b)   Influencer yakni orang yang mempengaruhi keputusan dalam pembelian.
c)  Decider yakni orang yang menentukan secara sebagian atau secara keseluruhan keputusan pembelian.
d)   Purchaser yakni orang yang melaksanakan pembelian.
e)   User yakni orang yang memakai atau mengkonsumsikan
Bagaimana membelinya ? dengan cara reminder buting atau suggestions buying. Reminder buying adalah pemblian tanpa direncanakan yang didasarkan pada ingatan. Sedangkan suggestions buying adalah pembelian tanpa direncanakan yang didasarkan pada suatu sasaran dari orang lain.

2)    Pasar Industri

Pasar Indutri juga disebut pasar produsen atau pasar bisnis adalah suatu pasar yang terdiri atas individu – individu, lembaga, atau organisasi yang membeli barang – barang untuk diproses lagi samapi menjadi produk akhir yang kemudian dijual atau di sewakan.
Apa yang dibeli ? barang dan jasa industry, antara lain:
a)    Bahan dasar dan komponen, contoh : gandum, semen, mesin, ban, dll.
b)   Barang – barang modal, contoh : computer, bangunan, forklift, mesin tik, dll
c)    Supplies dan service contoh : batu bara, konsultasi, periklanan dll
Mengapa membeli ? untuk membantu / melancarkan usahanya dengan tujuan dapat memperoleh laba dari penjualan hasil produksinya.
Siapa yang membeli ? dapat dilakukan sendiri atau ditangani oleh suatu bagian atau departemen dalam organisasi / perusahaan tersebut, tergantung dari nilai pembeliannya.
Bagaimana membelinya ? terdapat 3 macam situasi yang berbeda yaitu :
a)    Tugas baru, artinya pembeli baru pertama kali akan membeli ( paling kompleks.
b)   Pembelian ulang, artinya pembeli sudah pernah melakukan pembelian barang yang sama, dan akan membali lagi untuk kedua atau ketiga kalinya.
c)    Pembeli terus menerus, artinya pembeli sudah berkali – kali melakukan pembelian barang yang sama.


3)    Pasar penjualan / pedagan perantara (reseller market)

Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang memperoleh atau membeli barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan untuk mendapatkan laba.
Apa yang dibeli ? barang yang akan dijual lagi. Hanya saja, barang yang dibelinya tidak diproses, melainkan barang langsung dijual lagi.
Mengapa membeli ? untuk mendapatkan laba.
Siapa yang membeli ? dapat dilakukan sendiri atau ditangani oleh suatu bagian / departemen dalam organisasi / perusahaan tersebut, tergantung dari nilai pembelinya.
Bagaimana membelinya ? pasar penjual berusaha mencari supplier atau produsen yang paling baik. Factor – factor yang di perhatikan : syarat pembayaran, pelayanan dll


4)    Pasar international

Pasar international meliputi beberapa Negara di dunia.
Apa yang dibeli ? barang atau jasa konsumsi maupun industry.
Mengapa membeli ? untuk memuaskan kebutuhan, atau untuk mendapatkan laba dengan menjualnya lagi, menyewakan, atau memproses menjadi barang lain untuk dijual, juga untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Siapa yang membeli ? pembelian dapat dilakukan oleh pembelian individual dan pembeli rumah tangga, pembeli industy, lembaga pemerintahan, dan pedagang. Dapat dikatakan bahwa pasar international merupakan kombinasi dari keempat jenis pasar yang telah dijelaskan di muka.

Bagaimana membelinya ? karena pihak yang menjual barang / jasa berada di Negara lain, maka pembelian dilakukan oleh pembeli / pasar (Negara tertentu) herus melalui prosedur perdagangan international yang mencakup ekspor – impor.


C. PENGERTIAN MEREK , SIMBOL MERK , TANDA MEREK

·        MEREK
Merek meurpakan mnama, istilah, tanda ,symbol , lambing, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yan  diharapkan dapat memberikan indetitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk seara onsisten menyampaikan sernagkaian ciri-ciri, manfaat dan asa tertentu kepada para pembeli.

·        SIMBOL MEREK

merupakan bagian dari merek yang dapat warna yang berbeda dari lain-lainnya. Contohnya: lambang kelinci untuk playboy.

· TANDA MEREK
merupakan bagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa . Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewa untuk menggunakan nama merek atau tanda merek.


D. 4 MANFAAT MEREK
1.  Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk perusahaan saingannya. Ini akan memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang.
2.    Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
3.  Untuk membina citra yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
4.    Untuk mengendalikan pasar.


E. MAKNA E-COMMERCE  DAN TANTANGAN BAGI PENGEMBANGAN WIRAUSAHA INDONESIA

E-Commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal hal yang dominan. Dengan aplikasi e-commerce hubungan antara perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah dari pada apalikasi prinsip manjemen secara konvesional (doot to door, one to one relationship). Maka E-Commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi uga terjadinya sebuah tranformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya.

Indonesia sempat masuk dalam daftar negara dengan potensi pertumbuhan industri e-commerce yang cerah, namun hal itu tidak membuat perjalanan industri e-commerce Indonesia berjalan mulus. Bahkan sempat pula dikatakan masih banyak pelaku industri yang merugi. Dinamika tersebut tentu ada sebabnya. Minggu ini situs Quartz membeberkan empat tantangan yang mungkin harus dihadapi oleh industri e-commerce Indonesia. Apa saja tantangan yang dimaksud? Berikut ulasannya.
§  Akses belanja online di Indonesia masih didominasi oleh kalangan profesional

Apa yang menjadi fokus Quartz kali ini cukup menarik. Diketahui, saat ini mayoritas trafik tertinggi dalam aktifitas belanja online berkisar di dalam waktu “jam-jam kantor”. Dikatakan oleh Rio Inaba CEO Rakuten Indonesia yang dimuat dalam pemberitaan Quartz, trafik pembelanjaan online akan meningkat lagi di waktu sore hari atau setelah para pekerja selesai istirahat makan siang. Hal ini menurutnya dikarenakan para pembelanja lebih merasa mudah mengakses situs-situs e-commerce di kantornya ketimbang mengaksesnya di rumah. Masalah ini berkaitan dengan masih lambatnya koneksi jaringan internet di rumah.
§  Konsumen Indonesia masih menyukai belanja online lewat cara “konvensional”

Walau sudah serba online, nyatanya konsumen Indonesia saat ini masih jauh lebih menikmati belanja online dengan cara lama seperti lewat group di BlackBerry Messenger (BBM), classified marketplace, forum, hingga layanan jejaring sosial seperti Facebook dan lain-lain. Semua layanan ini merupakan sistem belanja online yang bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli (C2C).
Kondisi ini memberikan suatu kesimpulan singkat akan tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia masih dipertaruhkan, walau penipuan    belanja online sudah tak semarak dulu, namun hal ini tetap menjadi tantangan bagi banyak pelaku industri e-commerce untuk bisa melakukan langkah strategis demi meng-edukasi pasar.
§  Masih terbatasnya layanan pembayaran dan keperluan logistik

Tantangan ini bisa membuktikan bahwa e-commerce bisa menjadi solusi terbaik bagi konsumen Indonesia di tengah-tengah buruknya infrastruktur transportasi. Isu kemacetan dan buruknya sarana transportasi masal ke pusat-pusat perbelanjaan tentu membuat konsumen harus berupaya tinggi untuk dapat berbelanja. Dengan e-commerce masalah tersebut tentu bisa teratasi.


F. 4 UNSUR WIRASWASTA

  • Unsur Kewaspadaan
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa wiraswasta  harus menanggung segala risiko sebab rentan terhadap kegagalan. Nah, berkaitan dengan hal tersebut, seorang wiraswasta harus memiliki kewaspadaan untuk menghadapi hal yang kemungkinan akan terjadi. Sifat kewaspadaan ini juga bisa memunculkan ide apa yang akan dilakukan selanjutnya.
  • Unsur Pengetahuan
Selain kewaspadaan, tentu dalam hal ini seorang wiraswasta harus memiliki pengetahuan. Dimana pengetahuan ini digunakan untuk mencari ide-ide terbaru, serta untuk memikirkan hal yang akan dilakukan jika terjadi risiko.
Selain itu, pengetahuan sendiri juga mempengaruhi tingkat penalaran dari orang tersebut untuk mengambil keputusan. Namun, pengetahuan biasanya ditentukan oleh tingkat pendidikan orang tersebut.
  • Unsur Keterampilan
Mengacu dalam pengertian wiraswasta yakni suatu kemampuan untuk melihat peluang usaha, tentu peluang usaha tersebut sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Sebab keterampilan ini mempengaruhi keberhasilan yang akan dicapai.


G. PENGERTIAN KEWIRASWASTAAN, PRODUSEN, KONSUMEN,EKSPOR

§  Kewiraswastaan

Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankaan, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan.
§  Produsen
pengertian produsen adalah pihak-pihak yang dalam kegiatannya menghasilkan output, baik itu barang ataupun jasa, untuk dipasarkan ke konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan

§  Konsumen
Pengertian Konsumen adalah semua pihak yang menggunakan barang/ jasa yang ada di masyarakat, baik untuk kepentingan pribadi, orang lain, dan mahluk hidup lainnya dan tidak untuk dijual kembali.

§  Ekspor
suatu kegiatan perdagangan dimana barang dan jasa di dalam negeri dijual dan dikirimkan ke luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Pendapat lain mengatakan, arti ekspor adalah suatu kegiatan ekonomi dimana terjadi proses penjualan dan pengiriman suatu produk (barang maupun jasa) dari dalam negeri ke negara lain dalam jumlah yang besar.





 referensi : 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Algoritma Dan Flowchart Menukar Isi Dua Gelas

Pertimbangan Dalam Memilih Bentuk Usaha